Rabu, 03 Agustus 2011

KETUA TIM MEDIS INTENSIVE CARE

Ketua Tim Medis Intensive Care (KTMIC) adalah pimpinan koordinator dan penanggung jawab utama penatalaksanaan pelayanan medis intensif di ruang ICU.
Siapakah pantas disebut sebagai KTMIC sangat tergantung kepada kebijakan rumah sakit setempat. Tidak peduli siapa menjalankan fungsi KTMIC, yang “paling penting /Utama” adalah harus ada KTMIC. Ketua tim medis intensive care merefleksikan pertanggung jawaban tertinggi dari penatalaksanaan pengobatan tindakan dan perawatan pasien kritis di ICU. Keberhasilan atau kegagalan penatalaksanaan pasien secara “proses” adalah tanggung jawab KTMIC.
Seorang KTMIC pastilah seorang dokter intensivist atau minimal ia adalah seorang dokter spesialis yang diperlakukan dan ditugaskan melakukan fungsi sebagai intensivist. Dokter spesialis itu bisa dokter anestesiologi, dokter spesialis lain sesuai latarbelakang penyakit utamanya.
Pemilihan dokter anestesiologi untuk ditunjuk menjadi KTMIC adalah sangat beralasan karena ia adalah dokter spesialis paling lama dan paling intens menggeluti dan terlibat dalam penatalaksanaan pasien kritis di ICU selama ia menjalani proses pendidikan.
Dokter spesialis pada umumnya dapat juga ia menjalankan fungsinya sebagai KTMIC, hal ini karena biasanya dokter spesialis pertama inilah yang memiliki inisiatif untuk merawat pasien di ICU. Biasanya terdapat kesesuaian antara keahlian / spesialisasi dokter terhadap penyakit utama pasien yang melatar belakangi sehingga ia harus dirawat di ICU.
Seorang KTMIC adalah dokter yang secara kelembagaan atau oleh karena prusedur ditunjuk untuk itu. Ia adalah dokter yang bersedia meluangkan sebagian besar waktunya untuk pelayanan medis intensif di ruang ICU, bersedia untuk hadir di ruang ICU kapan saja diperlukan. KTMIC adalah dokter yang harus selalu membuka akses telepon/komunikasi sehingga mudah terhubung dengan ICU. Ia adalah seorang coordinator sekaligus komunikator. KTMIC memiliki kompetensi dan menguasai prosedur-prosedur teknis dalam penatalaksanaan pasien kritis dan kegawat-daruratan.

Tidak ada komentar: